Hidup yang Sukses
Banyak orang yang ingin hidupnya penuh dengan kesuksesan. Baik itu dalam pekerjaan, Sekolah, atau yang lainnya. Pakdhe menyimpulkan dari beberapa kisah orang sukses, bahwa kesuksesan itu rata-rata di imbangi oleh kecerdasan dan kepandaian dalam memanfaatkan kesempatan yang ada, dan juga semangat pantang menyerah.
Dan sayangnya ada beberapa orang yang mempunyai tolak ukur yang berbeda tentang hidup sukses. Ada yang mengambil jalan yang pintas untuk meraih sebuah kesuksesan, yang berupa kekayaan. antara lain dengan Pengasihan, Menindas hidup orang lain, dan lain sebagainya.
Padahal hidup yang penuh kesuksesan itu bukan hanya tentang harta yang berlimpah, Tetapi lebih kepada rasa syukur kepada Tuhan, keberhasilan menolong sesama, selalu menikmati hidup dengan jalan yang benar. Kalau menurut istilah pakdhe "Nasi Pecel itu masih enak rasanya, kok pengen mati"
Jika pakdhe melihat dalam Alkitab, banyak sekali kisah-kisah kehidupan yang sukses yang dapay menginspirasi hidup. Contohnya :
@Abraham ~ keluar dari tanah kelahiran yang miskin menjadi orang kaya
@Daud ~ Dari penggembala domba menjadi raja
@Musa ~ Dari kemewahan istana menjadi orang asing lalu menjadi pemimpin berjuta-juta orang Israel
@dan masih banyak tokoh-tokoh yang lainnya.
Tapi kali ini, pakdhe ingin belajar dari kisah hidup Ayub. Ayub adalah orang yang saleh dan jujur, takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, sekaligus adalah orang terkaya (Ayub 1:1-3). Akan tetapi pada saat Ayub menghadapi berbagai masalah/tantangan dalam hidupnya, antara lain :
~ keadaan ekonomi (1:14-15)
~ berbagai macam ajaran (1-16)
~ kabar tentang perang (1:17)
~ kabar tentang bencana alam (1:18-19)
~ sakit (2:7-8)
~ keluarga (2:9-10)
~ dan lain-lain
Ayub tidak menjadi goyah imannya kepada Tuhan, bahkan semakin dekat saja kepada Tuhan.
Ternyata cara Ayub untuk menghadapi masalah/tantangan dalam hidupnya adalah dengan cara :
~ Terus berdoa dan memuji Tuhan (1:20-21)
~ Tidak berbuat dosa atau berkata-kata buruk tentang Tuhan (1:22, 2:10)
~ Bertobat (42:6)
~ Tetap mempunyai iman (42:2)
~ Tetap bersyafaat: keluarga dan saudara (1:5), teman/lingkungan/bangsa (42:8-10)
Dan pada akhirnya Tuhan menyukai perilaku Ayub, tetap menyertai Ayub, dan memberi kesuksesan dua kali lipat dari yang sebelumnya (42:12-15). Betapa berat dan indahnya perjalanan hidup Ayub.
Pakdhe mau belajar seperti Ayub
GBU
Banyak orang yang ingin hidupnya penuh dengan kesuksesan. Baik itu dalam pekerjaan, Sekolah, atau yang lainnya. Pakdhe menyimpulkan dari beberapa kisah orang sukses, bahwa kesuksesan itu rata-rata di imbangi oleh kecerdasan dan kepandaian dalam memanfaatkan kesempatan yang ada, dan juga semangat pantang menyerah.
Dan sayangnya ada beberapa orang yang mempunyai tolak ukur yang berbeda tentang hidup sukses. Ada yang mengambil jalan yang pintas untuk meraih sebuah kesuksesan, yang berupa kekayaan. antara lain dengan Pengasihan, Menindas hidup orang lain, dan lain sebagainya.
Padahal hidup yang penuh kesuksesan itu bukan hanya tentang harta yang berlimpah, Tetapi lebih kepada rasa syukur kepada Tuhan, keberhasilan menolong sesama, selalu menikmati hidup dengan jalan yang benar. Kalau menurut istilah pakdhe "Nasi Pecel itu masih enak rasanya, kok pengen mati"
Jika pakdhe melihat dalam Alkitab, banyak sekali kisah-kisah kehidupan yang sukses yang dapay menginspirasi hidup. Contohnya :
@Abraham ~ keluar dari tanah kelahiran yang miskin menjadi orang kaya
@Daud ~ Dari penggembala domba menjadi raja
@Musa ~ Dari kemewahan istana menjadi orang asing lalu menjadi pemimpin berjuta-juta orang Israel
@dan masih banyak tokoh-tokoh yang lainnya.
Tapi kali ini, pakdhe ingin belajar dari kisah hidup Ayub. Ayub adalah orang yang saleh dan jujur, takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, sekaligus adalah orang terkaya (Ayub 1:1-3). Akan tetapi pada saat Ayub menghadapi berbagai masalah/tantangan dalam hidupnya, antara lain :
~ keadaan ekonomi (1:14-15)
~ berbagai macam ajaran (1-16)
~ kabar tentang perang (1:17)
~ kabar tentang bencana alam (1:18-19)
~ sakit (2:7-8)
~ keluarga (2:9-10)
~ dan lain-lain
Ayub tidak menjadi goyah imannya kepada Tuhan, bahkan semakin dekat saja kepada Tuhan.
Ternyata cara Ayub untuk menghadapi masalah/tantangan dalam hidupnya adalah dengan cara :
~ Terus berdoa dan memuji Tuhan (1:20-21)
~ Tidak berbuat dosa atau berkata-kata buruk tentang Tuhan (1:22, 2:10)
~ Bertobat (42:6)
~ Tetap mempunyai iman (42:2)
~ Tetap bersyafaat: keluarga dan saudara (1:5), teman/lingkungan/bangsa (42:8-10)
Dan pada akhirnya Tuhan menyukai perilaku Ayub, tetap menyertai Ayub, dan memberi kesuksesan dua kali lipat dari yang sebelumnya (42:12-15). Betapa berat dan indahnya perjalanan hidup Ayub.
Pakdhe mau belajar seperti Ayub
GBU
Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.
0 comments:
Post a Comment